CSR Kabupaten Bekasi Satukan Koordinasi

Kawasan Industri Jababeka dan Forum CSR Kabupaten Bekasi menggelar Sosialisasi dan Work Shop yang diselenggarakan di Function Room Jababeka Golf. Acara ini dihadiri Bupati Bekasi Hj. Neneng Hasanah Yasin, Kepala Bappeda dan Jajaran Muspida Kabupaten Bekasi.
Dalam Kesempatan ini Andi Haw Direksi Jababeka Infrastruktur mengatakan, Jababeka akan terus membantu masyarakat di sekeliling kawasan Jababeka dalam rangka pembangunan desa.
“Dalam melaksanakan program-program CSR, Jababeka telah menunjuk Lembaga Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat Cikarang (LPPM-C) untuk dapat berperan aktif dan terjun langsung ke masyarakat Bekasi, guna memastikan program-program yang dirancang mampu membantu masyarakat. Kami telah melakukan kerjasama dengan tenant dalam bentuk pola kemitraan. Bentuk kemitraan ini antara lain, program CSR yang langsung dikerjakan oleh tenant tersebut dan sharing program bersama-sama dengan Jababeka. Kami berharap program CSR yang telah dirancang ini dapat membantu masyarakat Bekasi” terangnya.
Sementara itu Bupati Bekasi dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin mengatakan, kami akan menyatukan persepsi bersatu hati untuk Kabupaten Bekasi dengan tenant kawasan industri untuk menghimbau kepada mereka agar bersedia mengucurkan anggaran CSR nya di Kabupaten Bekasi. Tidak hanya desa yang terdekat dengan kawasan saja yang diberi bantuan tetapi semua desa yang berada di Kabupaten Bekasi.
Rehabilitasi Rutilahu
Lebih lanjut Bupati Bekasi meminta perusahaan untuk merealisasikan komitmennya ikut berperan aktif dalam program renovasi Rumah Tidak Layak Huni sebagai bagian CSR perusahaan. Saat ini Rutilahu di Bekasi berjumlah 100 Ribu rumah. Sedangkan Pemkab hanya mampu menangani 5000 rumah diantaranya dengan anggaran Rp 75 Miliar atau Rp 15 Juta/rumah. Dari target bantuan sejumlah 20.000 Rutilahu di tahun 2015, saat ini telah mencapai 14.500 Rutilahu. Jika potensi CSR swasta mampu digarap maksimal, dikalkulasi mampu menyumbang 10.000 unit rehabilitasi rutilahu.
Kendala serupa juga disampaikan Wakil Sekretaris Forum CSR Kabupaten Bekasi, Irsan. Dalam realisasi program kerja Forum CSR, kami kesulitan untuk mengkoordinasikan dengan pihak terkait. Selain mereka memiliki program terpisah dengan kami, juga tidak dibekalinya aturan yang sedikit memaksa para pihak untuk lebih mengintensifkan komunikasi, maupun keikutsertaan di program CSR.
“Padahal kami hanya sebagai koordinator, pelaksananya tetap masing-masing pihak. Jangan sampai satu objek, tapi dobel bantuan. Dalam waktu dekat, Forum CSR Kabupaten Bekasi juga akan dibekali senjata (Perda) yang kini sedang dalam tahap penyusunan rancangan, ujar Irsan. (im/am)